Senin, 21 Oktober 2019

“EUROPEAN FOR EUROPEAN”


TUGAS STUDI DIPLOMASI KAWASAN EROPA BARAT
“EUROPEAN FOR EUROPEAN”



 AMELIA DISA






FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS SLAMET RIYADI
SURAKARTA
2018




 
BAB I
LATAR BELAKANG

Eropa merupakan tempat yang sering menjadi lokasi tujuan imigran dan pencari suaka dari negara-negara berkonflik seperti Suriah, Irak, dan Afganistan. Masyarakat sipil yang merasa terancam dengan konflik berkepanjangan di negaranya menginginkan keamanan. Mereka pun memilih untuk pergi dari negaranya ke negara lain yang mereka anggap lebih aman, untuk mencari perlindungan atau suaka. Selain Eropa diangap memnuhi kriteria sebagai daerah yang damai dan memiliki perekonomian yang lebih baik, gelombang pengungsi ini juga didukung karena letak geografis Eropa yang berdekatan dengan negara-negara tersebut.
Sejak tahun 2006 hingga 2017, gelombang pengungsi yang memasuki Uni Eropa tercatat mencapai puncaknya pada tahun 2015 yaitu sebanyak 1.322 juta orang. Pada tahun berikutnya, 2016, aliran ini sedikit menurun menjadi 1.260 juta orang pengungsi yang memasuki kawasan Uni Eropa. Kemudian menurun drastis pada tahun 2017 dimana hanya 704.000 orang penungsi yang diterima.Asylum seeker  paling besar berasal dari negara Suriah, yaitu sebesar 33% dari total pengungsi, atau sekitar 175.855 orang. Kedua berasal dari Afganistan yaitu sebanyak 19%, dan dari Irak sebanyak 12%.[1]
Jumlah pengungsi yang berimigrasi ke Eropa ini dianggap sebagai ancaman oleh masyarakat Eropa. Berbagai kekhawatiran muncul dari krisis imigran yang semakin meningkat di kawasan ini. Adanya kekhawatiran bahwa Eropa akan menjadi benua Islam karena pengaruh pengungsi Muslim dalam jumlah besar ini akan menguasai. Bahkan pada tahun 2010 lalu, presiden Front Nasional Prancis, Marine Le Pen, mengatakan bahwa pemandangan Muslim yang beribadah di jalanan menyerupai ketika masa kependudukan Nazi di era Perang Dunia II.[2]
Selain itu, alasan mendasar dari munculnya anti-imigran adalah karena negara-negara tujuan pengungsi itu sendiri masih memiliki permasalahan di internalnya. Di Ceko, pengangguran dari angkatan kerja di negaranya merupakan masalah yang belum teratasi, dimana jumlahnya mencapai 8%.[3] Permasalahan lain yang dikhawatirkan adalah adanya tindakan kriminal dan terorisme yang muncul sebagai akibat dari mudahnya arus perpindahan dari negara ke negara ini.
Maka dari itu, Eropa dan masyarakatnya melakukan “aksi penolakan” terhadap asylum seeker yang berasal dari negara dengan budaya yang jauh berbeda. Partai-partai sayap kanan di Eropa membentuk aliansi bernama Movement for a Europe of Nations and Freedom, atau dalam Parlemen Eropa disebut dengan Europe of Nations and Freedom. Grup politik yang memiliki ideologi konservatif dan anti-imigran ini bertujuan untuk menciptakan Eropa yang bebas dari imigran dan ancaman-ancaman yang datang seiringnya.


























BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Awal Mula Europe for European

Gelombang pengungsi di Eropa yang semakin meningkat ini menyebabkan kekhawatiran warga asli Eropa. Warga asli Eropa merasa bahwa adanya pengungsi yang banyak berasal dari Timur Tengah, menyebabkan meningkatnya radikalisme dan ekstrimisme di Eropa, sehingga dapat mengancam keamanan Eropa. Selain itu, dengan semakin banyaknya jumlah pengungsi yang akan diterima di negara-negara Eropa juga akan berdampak pada berkurangnya lahan pekerjaan di Eropa untuk penduduk asli sendiri.
Karena hal itulah, muncul gerakan xenophobia[4] di berbagai daerah di Eropa. Salah satu gerakan tersebut adalah partai sayap kanan Yunani yang bernama Golden Dawn, atau yang dalam bahasa Yunani bernama Chrysi Avgi. Partai ini digolongkan oleh akademisi dan media sebagai partai neo-Nazi dan fasis. Tetapi mereka menolak anggapan tersebut, dan mengidentifikasikan dirinya sebagai partai nasionalis dan rasial. Partai ini mempunyai slogan yang berbunyi “Yunani milik warga Yunani” atau dalam bahasa Inggris “Greek for the Greece”.
Pada tahun 2012, partai Golden Dawn memenangkan pemilihan umum di Yunani dengan perolehan suara sebesar tujuh persen.[5] Partai ini pun menarik perhatian dunia, karena partai neo-Nazi pertama yang memperoleh kekuasaan di parlemen Yunani. Gerakan dari partai ini pun meluas. Partai ini memiliki sekutu dan membentuk “Front Nasional Eropa”. Front ini terdiri dari Partai Golden Dawn dari Yunani, Partai La Falange dari Spanyol, dan Partai Demokratis Jerman. Front ini mengajak warga Eropa untuk ikut bersama dalam menolak pengungsi dan menolak integrasi Uni Eropa.[6]
Selain Front Nasional Eropa, terdapat juga dua aliansi partai-partai sayap kanan Eropa yang duduk dalam parlemen Uni Eropa  yang menolak pengungsi. Nama aliansi itu adalah Alliance of European National Movement dan European Alliance for Freedom. Mereka memiliki misi yang sama, yaitu menolak pengungsi dari negara-negara Timur Tengah dan menolak integrasi.
Dengan adanya slogan “Yunani milik warga Yunani” ini, warga Eropa yang sudah bersatu sejak adanya Uni Eropa menjadi “tersadar” dengan adanya warga asing. Mereka pun bangkit dengan membentuk gerakan yang menentang adanya imigran. Gerakan inilah yang nanti akan mempengaruhi kebijakan Uni Eropa dalam pengurusan pengungsi.

2.2 Perkembangan Europe for European

            Dalam perkembangannya, pergerakan partai sayap kanan semakin masif. Tidak hanya di Yunani, tetapi juga menyebar di negara-negara Eropa lainnya. Salah satunya adalah Prancis. Prancis memiliki partai sayap kanan yang sangat berpengaruh, yaitu Front Nasional. Partai ini dipimpin oleh Marine Le Pen, dimana Le Pen pernah berseru bahwa partai sayap kanan Eropa harus bangkit dalam menghadapi imigran.
Bak gayung yang bersambut, kelompok warga Eropa anti-imigran pun turun ke jalan untuk menolak datangnya imigran. Penolakan ini disebabkan karena banyaknya kasus kriminal yang dilakukan oleh imigran yang dianggap bisa mengancam keamanan Eropa. Seperti yang terjadi di Jerman pada tahun 2016, ketika seorang imigran melakukan pemerkosaan dan pembunuhan kepada seorang gadis Jerman, yang diketahui sebagai anak dari seorang petinggi Uni Eropa.[7]
Tidak hanya melakukan tindakan kriminalitas secara individu saja, pengungsi-pengungsi ini juga ditengarai disusupi oleh anggota-anggota kelompok terorisme. Sehingga para pelaku terorisme dengan leluasa melakukan serangan terorisme di berbagai negara Eropa. Serangan terparah terjadi di Inggris dan Prancis, sehingga menimbulkan korban jiwa dalam jumlah besar. Bahkan di Swedia pun para imigran membentuk kelompok yang ditengarai melakukan tindak kriminalitas. Hal ini diperkuat ketika polisi Swedia menemukan senjata api dan granat di pemukiman imigran. Temuan ini menyebabkan xenophobia di Eropa semakin menjadi-jadi, bahwa para imigran ini merupakan ancaman bagi bangsa Eropa. Akibat tindakan ini, massa anti-imigran pun semakin masif hingga sekarang. Massa ini tidak hanya melakukan aksi turun ke jalan saja, tetapi juga melakukan penyerangan dan tindakan rasial kepada semua orang yang dianggap bukan dari Eropa. Bahkan di Jerman sempat terjadi kerusuhan yang berakibat penyerangan di toko milik orang keturunan Yahudi, dan tindakan rasial terhadap orang-orang Indonesia di Jerman.
Tindakan rasial ini pun juga menyebar di segala lini. Banyak pemain sepakbola atau artis yang bukan berasal dari Eropa mengalami tindakan rasis.  Tindakan ini mulai dari perkataan rasis hingga aksi pelemparan pisang ke dalam lapangan sepakbola. Pelemparan pisang dianggap perilaku rasial, karena pisang identik dengan makanan monyet. Hal ini merupakan bentuk hinaan kepada orang berkulit hitam yang diibaratkan sebagai primata tersebut.[8]

2.3 Kebijakan Europe for European

Karena desakan dari partai sayap kanan Eropa, kelompok masyarakat dan negara-negara Eropa Timur mengakibatkan Uni Eropa dan Jerman harus mengubah kebijakan dalam penerimaan imigran. Kebijakan Uni Eropa yang dulu memberikan kuota 120.000 imigran di setiap negara Eropa dan kebijakan Jerman yang membuka akses suaka ini, memberikan efek ke negara-negara lainnya. 
Seperti yang terjadi di Yunani dan Italia, kedua negara ini harus menampung pengungsi yang datang dari Timur Tengah dan negara Eropa Timur yang menjadi tempat transit pengungsi yang akan ke Jerman. Hal ini mengakibatkan ancaman keamanan dan ekonomi bagi negara-negara yang berbatasan langsung dengan Timur Tengah dan tempat transit sementara pengungsi. Ini menyebabkan penolakan dari Italia dan Eropa Timur. Menteri Dalam Negeri Italia, Matteo Salvini, bahkan mengatakan kalau Italia harus berhenti menjadi “kamp pengungsi di Eropa”.[9] Bahkan Hungaria membuat rancangan undang-undang di mana siapa pun yang akan membantu pengungsi akan dipidana.[10] Ini disebabkan banyak negara-negara Eropa Timur sudah menanggung beban yang berat dengan adanya pengungsi yang berasal dari Eropa sendiri.
Hal inilah yang mengakibatkan gejolak di Uni Eropa, sehingga Uni Eropa harus mengubah kebijakan tentang pengungsi. Jika semula setiap negara wajib memberikan suaka sebanyak 120.000 imigran, akhirnya diganti dengan setiap negara membuat pusat-pusat imigran di mana negara-negara bebas menerima atau menolak suaka. Jika suaka mereka ditolak,  maka imigran ini akan dipulangkan ke negaranya. Hal ini masih menjadi pertanyaan publik, dengan adanya pusat-pusat imigran di setiap negara Eropa ini seperti memberikan harapan palsu ke imigran. Karena mereka harus menunggu kepastian suaka mereka diterima atau ditolak dengan waktu yang tidak pasti.
Seperti halnya Uni Eropa, Jerman pun melakukan hal yang sama. Kanselir Jerman mengatakan bahwa Jerman mempunyai batasan dalam penerimaan pengungsi. Padahal Jerman adalah salah satu negara tujuan pengungsi, karena dahulu dengan lantang mengatakan bahwa akan menerima pengungsi dengan mudah melalui “Open Policy”. Akhirnya dengan pertimbangan kritik dalam negeri maupun luar negeri, Pemerintah Jerman pun mengambil keputusan dengan menerapkan kebijakan memperketat permintaan suaka.[11]
Keputusan ini disetujui oleh negara-negara di Uni Eropa, tetapi Hungaria tetap menjadi negara yang vokal terhadap keputusan itu. Hungaria tetap ingin bahwa Uni Eropa menolak adanya kedatangan pengungsi. Sedangkan untuk negara Eropa Timur lainnya tetap setuju dengan keputusa Uni Eropa.
















BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Kebijakan Negara mengenai penolakan terhadap penerimaan kaum imigran dan pengungsi sangatlah diperjuangkan oleh Negara Eropa dan dibantu oleh organisasi dari Yunani (Golden Dawn) dikarenakan Negara Eropa takut akan ancaman yang akan diberikan oleh imigran dan pengungsi tersebut, lebih tepatnya Negara Eropa mengkhawatirkan jika mereka menerima Imigran dan pengungsi tersebut akan berdampak pada pemerintahan Negara Eropa itu sendiri serta warga negaranya atas tindakan kriminalitas yang dilakukan kepada warga Negara Eropa.
Negara Eropa juga melihat dari kejadian yang sudah terjadi pada tahun 2016 yakni di Negara Jerman dimana seorang imigran yang melakukan pemerkosaan dan pembunuhan kepada seorang gadis Jerman, yang diketahui sebagai anak seorang petinggi Uni Eropa, tidak hanya mempengaruhi pemerintahan dan juga melakukan kriminalitas di negara Eropa, malinkan Eropa juga menghawatirkan akan kualitas ekonomi mereka yang menurun jika menerima banyaknya imigran dan pengungsi.
Keluhan dari Negara Eropa sendiri membuat Uni Eropa mempertimbangkan kebijakan mereka ditambah dengan tekanan internasional dari Negara-negara lain yang membuat Uni Eropa akhirnya membuat keputusan untuk setiap Negara bebas atau menolak penerimaan suaka imigran dan pengungsi.


DAFTAR PUSTAKA

https://qz.com/1319399/angela-merkel-agrees-to-abandon-germanys-open-door-refugee-policy-to-save-her-government/





[1] “Asylum applications (non-EU) in the EU-28 Member States, 2006–2017,” https://ec.europa.eu/eurostat/statistics-explained/index.php/Asylum_statistics (akses 10 Desember 2018).
[2] “Europe and nationalism: A country-by-country guide,” https://www.bbc.com/news/world-europe-36130006 (akses 9 Desember 2018).
[3] Dibalik Penolakan Imigran Oleh Eropa Timur,” https://www.bbc.com/indonesia/dunia/2015/09/150923_dunia_imigran_eropatimur (akses 10 Desember 2018).
[4] Ketidaksukaan atau ketakutan terhadap orang-orang dari negara lain, atau yang dianggap asing.
[5]Partai Sayap Kanan Yunani Tuntut Semua Imigran Dipulangkan,” https://www.voaindonesia.com/a/partai_sayap_kanan_yunani_tuntut_semua_imigran_dipulangkan/416884.html (akses 8 Desember 2018).
[6]        “Ketika Neo Nazi Tak Kenal Batas,” https://www.dw.com/id/ketika-neo-nazi-tak-kenal-batas/a-17107008 (akses 8 Desember 2018).
[7]           “Polisi Tangkap Pembunuh Putri Pejabat Uni Eropa,” https://www.cnnindonesia.com/internasional/20161205181801-134-177525/polisi-tangkap-pembunuh-putri-pejabat-uni-eropa (akses 8 Desember 2018).
[8]           “Waduh, Bale Dilempari Pisang oleh Suporter Arsenal,” https://www.liputan6.com/bola/read/526500/waduh-bale-dilempari-pisang-oleh-suporter-arsenal (akses 10 Desember 2018).
[9]           “Europe and nationalism: A country-by-country guide,” https://www.bbc.com/news/world-europe-36130006 (akses 9 Desember 2018).
[10]         “Membantu Pengungsi Bisa Dipidana di Hungaria,” https://www.bbc.com/indonesia/amp/dunia-44574066 (akses 8 Desember 2018).
[11]         “Angela Merkel has ditched her open-door refugee policy to save her government,” https://qz.com/1319399/angela-merkel-agrees-to-abandon-germanys-open-door-refugee-policy-to-save-her-government/ (akses 10 Desember 2018)

Minggu, 20 Oktober 2019

LAPORAN INDIVIDU KKN ( KULIAH KERJA NYATA )





LAPORAN INDIVIDU MAHASISWA KKN PPM UNISRI
TAHUN AKADEMIK 2018/2019

PELATIHAN PUBLIC SPEAKING YANG BAIK DAN BENAR TERHADAP ANAK – ANAK SEKOLAH DASAR DI DESA BLORONG


Desa/ Kelurahan       : Blorong
Kecamatan                 : Jumantono
Kabupaten/Kota       : Karanganyar

PENYUSUN

Nama                          : AMALIA DIAH SAVITRI
NPM                           : 16430024
Fakultas / Jurusan    : FISIP / Hubungan Internasional

KKN PPM Universitas Slamet Riyadi Surakarta
Semester Genap Tahun Akademik 2018 / 2019


KATA PENGANTAR

Alhamdulillah segala puji bagi Allah SWT, Sang Pemilik dunia dan seisinya, tiada Tuhan selain Allah dan hanya kepada-Nya lah kita patut memohon dan berserah diri. Hanya karena nikmat kesehatan dan kesempatan dari Allah-lah penyusun dapat melaksanakan semua kegiatan KKN serta menyelesaikan laporan KKN ini. Shalawat selalu kita haturkan kepada junjungan kita Nabi besar Muhammad SAW.
Tidak terasa pelaksanaan KKN di Desa Blorong Kecamatan Jumantono Kabupaten Karanganyar telah selesai. Banyak hal yang bertambah selain pengalaman, ilmu, namun juga menambah saudara. Sikap masyarakat yang sangat menghargai, membimbing dan sangat membantu dalam kegiatan sangatlah memotivasi kami untuk melaksanakan setiap program KKN dengan sebaik-baiknya. Sebagai hasilnya, semua program KKN dapat berjalan dengan lancar sesuai rencana.
Tak lupa pada kesempatan kali ini mengucapkan terimakasih kepada berbagai pihak yang telah membantu menyelesaikan KKN ini. Ucapan terima kasih saya sampaikan kepada :
  1. Allah SWT yang telah memberikan kehidupan, keselamatan dan kesehatan baik jasmani dan rohani.
  2. Nabi Muhammad SAW yang senantiasa menjadi panutan kami.
  3. Ayah, Ibu serta adik-adikku  tercinta, terima kasih atas doa dan dukungannya selama KKN ini.
  4. Bapak Prof. Dr. Ir. Sutardi MaapSc. selaku Rektor Universitas Slamet Riyadi Surakarta yang telah memberi kesempatan kepada kami untuk melaksanakan program KKN ini.
  5. Bapak Joko Pramono, S.Sos, M.Si. selaku ketua LPPM Universitas Slamet Riyadi Surakarta yang telah memberikan kesempatan dalam pelaksanaan kegiatan.
  6. Bapak Ir. Kharis Triyono, M.Si. selaku ketua penyelenggara Kegiatan KKN PPM UNISRI 2019 , terima kasih yang telah memberi kesempatan kepada kami untuk melaksanakan program KKN ini.
  7. Bapak Waluyo Slamet Pradoto, S.H, M.H. selaku Dosen Pembimbing Lapangan, terima kasih banyak atas segala masukan, kritik dan saran yang Bapak berikan kepada kami.
  8. Bapak Mulyono selaku Kepala Desa Blorong , terima kasih telah bersedia menerima kami di Desa ini.
  9. Segenap jajarn Bapak dan Ibu kepemerintahan kantor Desa Blorong yang telah memberikan tenaga dan waktu begitu berharga sehingga dengan mudah untuk menyelesaikan KKN PPM ini.
  10. Warga masyarakat RT 02 Desa Blorong terima kasih atas kerja sama dan bantuannya.
  11. Teman-teman KKN PPM Kelompok 01, terima kasih atas kerja samanya selama kegiatan berlangsung.
  12. Semua pihak yang telah ikut membantu kesuksesan kegiatan KKN PPM yang tidak mungkin disebutkan satu persatu.
Semoga segala amal kebaikan dan kerelaannya membantu dalam proses belajar dimasyarakat serta berbagai macam kegiatan selama pelaksanaan program kegiatan Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN PPM )  mendapat Ridho dan balasan dari Allah SWT.
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu segala kritik dan saran dari pembaca dan masyarakat yang sifatnya membangun, diterima dengan senang hati, demi kesempurnaan dan kemajuan bersama. Penulis berharap semoga laporan ini berguna bagi pembaca pada umumya dan masyarakat khususnya. Amin





                                                                                                Surakarta,  Agustus 2019




                                                                                               Penyusun





DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN………………………………………………… 1
KATA PENGANTAR ……………………………………………………….. 2,3
DAFTAR ISI ………………………………………………………………….. 4
DAFTAR LAMPIRAN ………………………………………………………. 5
BAB I GAMBARAN UMUM LOKASI 
1.      Kondisi Geografi…………………………………………………… 6
2.      Keadaan dan Potensi Sumber Daya Alam……………………… 6,7
3.      Keadaan Perekonomian…………………………………………… 7
4.      Keadaan Sosial, Pemerintah, dan Kelembagaan……………... 7-10

BAB II MASALAH YANG DIHADAPI
1.      Analisis Potensi dan Kebutuhan………………………………..... 11
2.      Perumusan Masalah…………………………………………… 11,12

BAB III PELAKSANAAN KEGIATAN
1.      Nama Kegiatan……………………………………………………. 12
2.      Tujuan Kegiatan………………………………………………….. 12
3.      Tolak Ukur Keberhasilan………………………………………... 12
4.      Lokasi……………………………………………………………… 13
5.      Khalayak Sasaran………………………………………………… 13
6.      Waktu Pelaksanaan………………………………………………. 13
7.      Biaya dan Sumbernya……………………………………………. 13
8.      Kerjasama………………………………………………………… 13
9.      Hasil dan Manfaat……………………………………………... 13,14

BAB IV PERMASALAHAN YANG DIHADAPI MAHASISWA KKN….. 14
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN………………………………………. 15



BAB I
GAMBARAN UMUM LOKASI

1.      Kondisi Geografi
Blorong  adalah desa di kecamatan Jumantono, Karanganyar, Jawa Tengah, , dengan Kode Pos 57782. Masyarakat Desa Blorong  mayoritas bermata pencaharian sebagai petani, hal ini didukung oleh kondisi geografis desa yang terdapat banyak sawah dengan aliran sungai yang mudah dijangkau. Ada beberapa masyarakat Desa Borong yang mengembangkan usaha rumahan, salah satunya adalah usaha rumahan pembuatan lempeng dan kripik singkong. Usaha lempeng yang tepatnya berada di dusun blorong kulon tersebut perkembangannya sejauh ini sudah menjangkau pasar luar daerah. Dan usaha kripik singkong yang tepatnya beraada di dusun pandakan. Sedangkan batas wilayah Desa Blorong adalah
a.       Sebelah Utara        : Kecamatan Matesih
b.      Sebelah Selatan     : Desa Ngunut
c.       Sebelah Barat        : Desa Sambirejo
d.      Sebelah Timur       : Desa Genengan
            Desa Blorong sendiri terbagi menjadi 3 dusun dan 14 dukuh , yaitu
a.       Kadus Petak
Dukuh jurug, dukuh petak, dukuh jetak
b.      Kadus Blorong
Dukuh blorong, dukuh randusari, dukuh sawit, dukuh dari, dukuh rejo, dukuh darenkulon
c.       Kadus pandakan
Dukuh darenwetan, dukuh pandakan kulon, dukuh pandakan wetan, dukuh ngaglik, dukuh ngelo

2.      Keadaan dan Potensi Sumber Daya Alam
Wilayah Desa Blorong merupakan wilayah desa yang terbuka dalam arti tidak terisolir. Hal ini dapat dilihat dengan lancarnya perhubungan yang menuju dan pergi Desa Blorong. Sarana dan prasarana transportasi ditata dan dibenahi secara baik dan berkelanjutan. Jalan menuju Desa Blorong sudah diaspal dan lancer. Transportasi merupakan salah satu faktor penghubung yang sangat penting, untuk menghubungkan daerah satu dengan daerah lain dan untuk meningkatkan perekonomian suatu daerah. Adanya angkutan umum seperti bis, dan angkutan pribadi semakin memperlancar hubungan antar daerah. Masyarakat Desa Blorong sebagian besar sudah mempunyai alat transportasi pribadi sendiri, seperti sepeda motor, mobil pribadi, dan becak. Yang digunakan sebagai alat transportasi.
 Desa Blorong, Kecamatan Jumantono, Kabupaten Karanganyar merupakan salah satu desa yang maju dengan kondisi geografis yang terletak pada daerah yang dapat dikatakan cukup maju. Desa Blorong terletak tidak jauh dari Kota Karanganyar dan dapat dikatakan cukup dekat dengan akses kota atau transportasi yang mudah untuk ditempuh. Desa Blorong sendiri memiliki struktur desa 60% pertanian dan 40 % pemukiman penduduk, maka dapat dikatakan Desa Blorong adalah desa yang berpotensi maju dalam bidang pertanian.

3.      Keadaan Perekonomian
Kondisi perekonomian yang maju dan pesat menekan keadaan Desa Blorong untuk terus mengembangkan potensi desa, pada kenyataannya Desa Blorong memiliki kondisi perekonomian yang bergerak dalam bidang pemberdayaan masyarakat desa melalui koperasi desa yang memberikan pendanaan pada masyarakat desa yang ada. Pengembangan perekonomian masyarakat desa lebih banyak bergerak pada bidang pemerintahan ditambah dengan adanya UMKM yang cukup berkembang baik pada bidang pangan, pertanian maupun peternakan.

4.      Keadaan Sosial, Pemerintah, dan Kelembagaan
Kepala Desa dalam melaksanakan fungsinya sebagai pemerintahan desa dibantu oleh para perangkat desa. Kepala Desa Blorong adalah Bapak Mulyono, dibantu dengan Sekretaris Desa yaitu Bapak Rohmad Indro, Kepala Urusan Umum yaitu Bapak Suwarto, dengan rekan kerja Bagian Keuangan yaitu Ibu Kristina Puji Lestari.
Selain itu Kasi Pemerintahan Ketentraman dan Ketertiban yaitu Bapak Edi Santoso, Kaur perencanaan adalah ibu Rina Wahyu Suci Widya Ningrum dan Kasi Kesejahteraan Rakyat adalah Bapak Sukiman. Struktur pemerintah desa dilingkup dusun, dipimpin oleh kepala dusun. Ketiga dusun beserta kepala dusunnya adalah:
a.       Kepala dusun Pandakan yaitu Bapak Yono
b.      Kepala dusun Blorong yaitu Bapak Ngatno
c.       Kepala dusun Petak yaitu Bapak Tarnyo

  1. Kepala Desa mempunyai tugas:
                                                              i.      Memimpin penyelenggara Pemerintahan Desa berdasarkan kebijakan yang ditetapkan bersama BPD
                                                            ii.      Mengajukan rancangan Peraturan Desa
                                                          iii.      Menetapkan Peraturan Desa yang telah mendapatkan persetujuan BPD
                                                          iv.      Menyusun dan mengajukan rancangan Peraturan Desa mengenai APB Desa untuk dibahas dan ditetapkan bersama BPD
                                                            v.      Membina kehidupan masyarakat Desa
                                                          vi.      Membina perekonomian Desa
                                                        vii.      Mengkoordinasikan pembangunan Desa secara partisipatif
                                                      viii.      Mewakili Desanya didalam dan diluar Pengadilan dan dapat menunjuk kuasa hukum untuk mewakilinya sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku
                                                          ix.      Melaksanakan wewenang lain sesuai dengan peraturan perundang-undangan

  1. Sekretaris Desa mempunyai tugas:
1)      Membantu Kepala Desa dibidang administrasi umum dan keuangan dalam penyelenggaraan tugas dan wewenang Pemerintah Desa
2)      Melaksanakan tugas Kepala Desa dalam hal Kepala Desa berhalangan
3)      Melaksanakan tugas Kepala Desa apabila Kepala Desa diberhentikan sementara
4)      Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Desa

  1. Kepala Urusan Umum mempunyai tugas membantu tugas-tugas kegiatan Sekretaris Desa:
1)      Mengelola administrasi umum Pemerintahan Desa
2)      Memberikan pelayanan kepada masyarakat dibidang kegiatan surat-menyurat
3)      Melaksanakan pengadaan pemeliharaan barang-barang inventaris kantor
4)      Melaksanakan pengadaan dan pendistribusian alat-alat tulis kantor
5)      Mengumpulkan, menyusun dan menyiapkan bahan rapat
6)      Melakukan persiapan penyelenggaraan rapat, penerimaan tamu dinas dan kegiatan rumah tangga Pemerintah Desa
7)      Melakukan tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris Desa

  1. Kepala Urusan Keuangan mempunyai tugas membantu Sekretaris Desa dibidang:
1)      Mengelola administrasi keuangan Desa
2)      Menghimpun pendapatan dan kekayaan Desa
3)      Menyiapkan perencanaan dan mengelola Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa
4)      Menyiapkan bahan laporan keuangan Desa
5)      Mengiventaris sumber pendapatan dan kekayaan Desa

  1. Kepala Seksi Ekonomi dan Pembangunan mempunyai tuas dan fungsi:
1)      Mengumpulkan, mengelola dan menyiapkan data dibidang ekonomi dan pembangunan
2)      Mengumpulkan data menyiapkan bahan dalam rangka pembinaan dan pengemban serta koordinasi kegiatan dibidang ekonomi dan pembangunan’.
3)      Melakukan administrasi dan membantu pelaksanaan pelayanan dibidang tera ulang, permohonan ijin usaha, bangunan dan lain-lain.
4)      Menghimpun data potensi di Desanya serta menganalisa dan memelihara untuk dikembangkan
5)      Melakukan administrasi hasil swadaya masyarakat alam pembangunan dan hasil pembangunan lainnya.


























BAB II
MASALAH YANG DI HADAPI

1)      Analisa Potensi dan Kebutuhan.
Desa Blorong memiliki potensi Sumber Daya Manusia yang cukup banyak, banyaknya angka warga yang produktif menjadi salah satu keunggulan yang seharusnya dapat di manfaatkan dengan baik. Salah satu sasarannya ialah anak – anak yang berada di desa Blorong. Banyaknya anak – anak di desa blorong yang dirasa kurang perhatian dari orang tua yang sibuk bekerja dan kurangnya perhatian dalam pembentukan karakter seorang anak dalam berpublic speaking yang baik dan benar,serta tidak banyak anak – anak yang belum memiliki keberanian dalam menunjukan bakat di depan umum . hal tersebut menjadikan kami salah satu focus yang nantinya akan masuk dalam Program kerja KKN di desa Blorong, Jumantono,Karanganyar.
Sesuai dengan diadakanya kegiatan KKN di Desa Blorong, Jumantono,Karanganyar, maka kami selaku pelaksana program kerja individu pada kegiatan KKN kali ini mencanangkan suatu program kerja yaitu “ Public Speaking” bagi anak – anak sekolah dasar untuk membentuk karakter dan mengasah mental anak – anak dalam  berkehidupan sosial di masyarakat dan di harapkan anak – anak mampu memiliki kemampuan berpublic speaking dengan baik. dengan di ajarkannya dasar – dasar “Public Speaking” yang baik dan benar kegiatan pelatihan “Public Speaking” ini mulai di laksanakan pada tanggal 30 Juli 2019, dengan dukungan kepala sekolah dan guru di sekolah dasar yang berada di Desa Blorong.

2)      Perumusan Masalah
Berdasarkan analisis masalah dan kebutuhan yang terdapat di Desa Blorong , Kecamatan Jumantono, dapat di rumuskan bahwa :
a.       Apakah dengan diajarkannya dasar - dasar cara ber Public Speaking yang baik dan benar anak – anak di desa blorong mampu menerapkan ?
b.      Bagaimanakah bentuk respon dari anak – anak di Desa Blorong setelah mengetahui cara ber Public Speaking yang baik dan benar ?
BAB III
PELAKSANAAN KEGIATAN

  1. Nama Kegiatan
Nama kegiatan / Program kerja Individu yang dilaksanakan yaitu “ Public Speaking”

  1. Tujuan Kegiatan
Adapun maksud dan tujuan kegiatan KKN dalam Program kerja “ Public Speaking” yang telah dilaksanakan yaitu :
1.      Anak – anak di Desa Blorong diharapkan mampu menerapkan cara  ber Public Speaking dengan cara yang baik dan benar.
2.      Anak – anak diharapkan dapat lebih memiliki  mental dan keberanian yang baik dalam berbicara di depan umum
3.      Diharapkan Anak – anak di Desa Blorong dapat meningkatkan ketrampilan berbicara di depan umum.

  1. Tolak Ukur Keberhasilan
Kegiatan “Public Speaking” ini merupakan kegiatan yang sangat penting untuk dilaksanakan untuk peningkatan keberanian dan kualitas anak – anak yang berada di Desa Blorong. Denga adanya kegiatan tersebut dapat dijabarkan tolak ukurnya sebagai berikut. :
a.       Mulai diterapkannya kemampuan anak – anak dalam berpublic speaking di depan umum pada saat di depan umum dengan ketrampilan berbicara yang baik dan benar.
b.      Mulai adanya keberanian rasa ingin unjuk diri di setiap anak – anak di Desa Blorong.

  1. Lokasi
Tempat pelaksanaan program kerja bertempat di SD Negeri 02 Blorong , Kecamatan Jumantono, Karangannyar.

  1. Khalayak Sasaran
Khalayak sasaran dari program kerja kali ini adalah Anak – anak sekolah dasar yang berada di Desa Blorong. Jumantono , Karanganyar.

  1. Waktu Pelaksanaan
Pelaksanaan kegiatan tersebut dilakukan pada tanggal 30 Juli 2019, pada pukul 09.00 WIB, sebelum pelajaran mulai di laksanakan, di karenakan anak – anak masih dalam kedaan fresh dan sebagai pemanasan sebelum kegiatan belajar mengajar dimulai.

  1. Biaya dan Sumber dana
Anggaran biaya yang harus di keluarkan pada program kerja ini hanya sebesar Rp.100.000,-  guna untuk pembelian hadiah bagi anak – anak. Dan dana tersebut bersumber dari Dana Pribadi.

  1. Kerjasama
Dalam pelaksanaan program kerja individu tersebut kami selaku pelaksana kegiatan bekerjasama dengan teman – teman Mahasiswa Anggota KKN PPM 01 khususnya Mahasiswa Fakultas Ilmu Social dan Ilmu Politik ( FISIP ) . selai itu, juga kami bekerjasama dengan guru – guru yang berada di SD Negeri 02 Blorong untuk terus mengasah kemampuan anak – anak dalam berbicara di depan umum dengan baik dan benar.



  1. Hasil dan Manfaat
Dari program kerja yang telah terlaksanakan yakni pelatihan “Public Speaking” yang baik dan benar terhadap anak – anak yang berada di Desa Blorong, Jumantono, Karanganyar, tentunya Mahasiswa KKN mengharapkan hasil yang sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.

Selama dalam pelaksanaan program kerja tersebut sebenarnya sudah terlihat kemampuan ketrampilan berbicara dari setiap anak – anak yang ada, namun sangat di sayangkan , keberanian dari setiap anak – anak untuk berbicara di depan umum dirasa masih kurang diasah dan belum terbiasa dengan orang – orang baru hal inilah yang seharusnya terus diterapkan dari setiap guru kepada anak didik agar anak – anak dapat memiliki kemampuan ber Public Speaking yang baik dan benar.


BAB IV
PERMASALAHAN DAN ATAU KENDALA YANG DIHADAPI

Dari hal – hal yang menunjang program kerja tersebut , tidak terlepas dari adanya hambatan yang menghambat terlaksananya program kerja tersebut, yakni :

1.      Kurangnya proses interaksi antara anak – anak dengan guru dalam proses kegiatan belajar mengajar, anak – anak hanya diberi materi tanpa adanya praktik yang harusnya perlu dikoreksi benar atau salahnya.
2.      Anak – anak terbiasa kurang diberikan waktu untuk mengunjukkan diri di depan kelas.
3.      Keberanian anak – anak secara individu masih kurang










BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

  1. Kesimpulan
Setelah melaksanakan program kerja individu KKN Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat dalam peningkatan potensi desa di Desa Blorong, Jumantono , Karanganyar, terdapat beberapa kesimpulan yang perludisampaikan, yakni :
  1. Anak – anak di sekolah dasar yang berada di Desa Blorong masih ada kurang nya keberanian dalam berbicara di depan umum.
  2. Guru  yang berada di Sekolah dasar kurangnya memberikan kesempatan bagi siswanya untuk menunjukkan diri di depan kelas sebagai latihan dasar agar anak – anak di SD dapat mengasah kemampuan berbicara di depan umum dengan baik dan benar .
  3. Dengan adanya program kerja dari KKN tersebut dirasa cukup memberikan sedikit perubahan kepada setiap anak – anak dalam bersikap di depan umum serta memberikan kesempatan kepada anak – anak dalam menunjukkan kemampuan dirinya di depan umum.

  1. Saran
Kesempatan berbicara setiap anak- anak hendaknya perlu diberikan di setiap proses kegiatan belajar mengajar dan di setiap kesehariannya. agar anak memiliki keberanian di depan umum serta mampu merasakan kepuasan tersendiri akan hasil dari keberaniannya.